Ku kira kentang ternyata lumayan - Review film kalian pantas mati
" Mas kalau dibully gitu lawan dong jangan diem aja" - Ibu-ibu di busway
Sinopsis
Menceritakan seorang pemuda yang bernama Raka mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan hantu atau orang yang sudah meninggal. Raka harus membantu hantu tersebut untuk menemukan mayat atau menghentikan roh untuk balas dendam. tetapi, dari kemampuan yang sangat spesialnya jadi di cap aneh dengan teman-temannya hingga jadi korban bully oleh temanya di Jakarta. Raka pun tak tahan dan Raka memilih untuk pulang kampung kerumahnya di Bogor. Saat Raka pindah sekolah ke daerah Bogor, Raka bertemu dengan perempuan cantik yang lupa ingatan. Raka membantu arwah tersebut untuk mengembalikan ingatan kembali.
Cerita horror yang dipadu dengan drama
Sebenarnya cerita di film ini mirip banget sama film "Sunyi" karya Awi suryadi yang membahas pembullyan di suatu sekolah. tetapi, yang membedakannya adalah film ini lebih condong ke pembullyan biasa yang setara atau sekelas, kalau film "Sunyi" lebih ke senioritas. gw suka dari penulisannya, karena pembullyannya jadi lebih ekstrim yang bikin ngeselin. gw sampe bilang "Raka sumpah dah ayo dong give up, mereka cuma berani kalo ramean" kwkwwk. tapi ya missnya cuman satu sebenernya yaitu peran guru yang dikasih hukuman sama setan masker kurang dikasih sorotan aja , gw pas nonton aja sampe ga nyadar kenapa dia diincer gitu hehehe.
Film ini dari judulnya sudah keliatan nyeremin gitu, tapi pas gw nonton tidak terlalu seram. malah ada sedikit romantik dari Raka dan hantu gadis yang cantik. Jadi, film ini ga bikin ketakutan banget. Ratingnya 13+ ya, tapi darah yang diberikan pada film ini cukup brutal.
Film ini ceritanya dari pengenalan karakter gw cukup bingung untuk menghafal semua nama karakter karena yang main pada film ini tuh cukup banyak. Cerita dalam film ini juga ga basi , justru film ini sesuai dengan realita zaman sekarang yang sudah maraknya pembullyan. saat Raka ingin pindah ke Bogor
Dari segi bahasanya, kok masih ada bahasa ala jakartarian, padahal sekolahnya aja di Bogor, kayak kurang ngena aja dalam bahasanya. tapi, set latar yang diberikan yaitu di Bogor itu udah pas banget karena banyak sekali budaya yang bahasa enaknya dukun daripada di Jakarta.
Akting Zee terbaik
Buat akting Zee itu mantap abis , gw yang non wota aja kagum banget ama aktingnya dia. apalagi scene yang gw suka saat Zee yang jalan jalan dibanjiri hujan dan juga saat scene yang di lapangan indoor. itu emosional yang diberi sama Zee mantep banget asli dah. selain itu juga dibantu dengan Emir yang aktingnya dapet banget. tapi kurangnya dari Emir cuma satu ya, yaitu pada scene Emir tahu identitas karakter Zee. itu mimik mukanya kaya dipaksa gitu, tapi gapapa lah ya ga bikin film ini juga buruk. by the way, Zee lebih bagus jadi hantu ketimbang manusia itu sendiri. Jadi hantu aja udah canti apalagi pas jadi Manusia hehehe
Pemerannya karena banyak jadi gw agak bingung untuk diulik lebih jauh, tapi buat aktingnya oke-oke aja , tapi ya bikin kesel aja sama karakter yang suka ngebully orang.
Pesan moral yang kuat
Pesan moral pada film ini tuh kuat banget apalagi pada zaman sekarang yang pembullyannya itu udah makin banyak. Kita yang masih menduduki bangku sekolah mending jangan jadi jagoan deh, dan juga ya kalau kalian suka membully orang mending tobat kak. pembullyan ini ga semua orang itu kuat dalam psikis, bisa aja orang yang dibully akan menjadi depresi lalu bunuh diri. so intinya jangan ngebully orang.
Satu lagi kalau ada teman kalian yang mempunyai kemampuan spesial yang kalian gapunya, temenin jangan dianggap aneh.
Kesimpulan
walau dari segi penceritaan naik turun, akting zee pada film ini udah bagus banget apalagi dia baru memainkan sebuah film. pesan moralnya yang cukup kuat, kurangnya ya dari segi sound and musik yang buat kuping gw sakit dan pemeran pembantunya yang mainnya agak kurang. intinya kalau mau menonton film ini jangan berekspetasi tinggi, enjoy aja.
"Slayyy" - Gadis hantu cantik
Score: 6,8/10
Cast: Emir Mahira, Zee JKT 48, Andrew Barret, Angel Sianturi, Iszur, Graciella Abigail
Penulis: Faisal Ramzy
Comments
Post a Comment