Review film Ngeri-Ngeri Sedap - Dramatis komedi tipis-tipis

 Review film Ngeri-Ngeri Sedap - Dramatis komedi tipis-tipis



Sinopsis
Film ini menceritakan sebuah keluarga suku batak yang kangen dengan keluarganya. Pak Domu dan Mak Domu bersikeras untuk ketiga anak laki-lakinya pulang dari perantauan sedangkan anak tengah perempuannya menjaga Pak Domu dan Mak Domu. Pak Domu dan Mak Domu mempunyai recana untuk pura-pura cerai supaya anak laki-lakinya pulang dari perantauan. 

Cerita rapih dan tidak monoton
Cerita yang diberikan dalam film ini dari pengenalan hingga akhir begitu tidak membosankan dan tersusun rapih. Cerita ini juga sudah oke dengan mengenalkan suku batak serta memperkenalkan adat-adat batak dengan cukup baik. Saat sudah mulai puncak konflik itu benar-benar sangat dramatis sehingga membuat saya nangis sembab karena memang relate dengan kehidupan yang digambarkan pada beberapa karakter. Sudah menuju ke penyelesaian konflik pun sudah  bisa dikatakan sangat puas dan ending dalam film ini sangatlah bagus. 

Komika ketika bermain film drama
Karakter yang dimainkan pada film ini rata-rata bahkan kebanyakan adalah komika atau artis komedi. sangatlah totalitas apalagi Gabe (Lolox). Ada salah satu scene saat mulai puncak konflik, satu keluarga mengadu akting mereka yang membuat saya nangis sehingga membuat mata saya sembab. Pokoknya saya ancungi jempol untuk akting pada semua karakter pada film ini. 



Keindahan Danau Toba
Film ini juga kita akan memperlihatkan indahnya Danau Toba yang ada di Sumatera Utara yang sangat cantik. Cinematography pada film ini juga tidak main-main dengan tone warna yang begitu pas dan enak untuk dipandang. Ada salah satu scene atau pergerakan kamera yang saya suka, dimana saat satu keluarga beradu akting dengan menggunakan teknik one shot atau pengambilan satu kali. Itu benar-benar menggambarkan suatu kondisi dalam permasalahan keluarga. Hampir mirip dengan film Dua Garis Biru pada scene UKS. 

Moral 
Bicara pesan moral pada film ini, kita belajar bahwa kita harus memahami satu sama lain dan jangan egois. Sebagai orang tua jangan menuntut anak untuk menjadi seperti ini dan itu, tetapi harus mengikuti dan mendukung anaknya untuk menjadi seperti apa jika itu positif. Sebagai anak kita juga harus memahami perasaan orang tua, karena orang tua yang sudah mendidik kita sampai kita sukses. Selain itu, sangatlah penting untuk berkomunikasi dengan keluarga. Agar keluarga kita bisa mempunyai hubuungan yang harmonis. Satu lagi, menjadi orangtua itu pekerjaan yang sangat berat dan harus mengikuti perkembangan zaman. maka dari itu sebagai orangta harus mendidik anaknya dengan benar sesuai dengan perkembangan zaman agar anak tidak merasa terkekang atau ditahan. 

Kesimpulan
Film ini merupakan salah satu film yang membuat saya menangis karena memang sangat relate apalagi dalam kehidupan batak. Saya memang bukan orang batak , tetapi sangat paham dengan isi hari karakter di film ini. Film ini ditutup dengan plot twist yang sederhana walaupun sedikit klise. 

Story: 9/10 | Visual: 9.5/10 | Character: 8.5/10 | Cinematography: 9/10 | Sound & Music: 9/10
Final Score: 9/10
Cast: Arswendi Nasution, Tika Panggabean, Boris Bokir, Gita Bhebhita, Lolox, Indra Jegel
Genre: Drama


Comments

Post a Comment