REVIEW FILM KKN DI DESA PENARI
Sinopsis
Enam mahasiswa yang bernama Ayu, Bima, Nur, Widya, Wahyu, Anton yang pergi ke desa terpencil untuk melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata), tetapi desa yang mereka pilih bukan desa biasa. Pak Prabu sebagai kepala desa tersebut untuk tidak menyarankan anak-anak mahasiswa untuk ke gapura terlarang. pada saat itu, mereka mengalami keanehan dan Bima menjadi berperilaku aneh semenjak KKN di desa tersebut.
Pemain
Tissa Biani sebagai Nur
Adinda Thomas sebagai Widya
Achmad Megantara sebagai Bima
Aghniny Haque sebagai Ayu
Calvin Jeremy sebagai Anton
Fajar Nugraha sebagai Wahyu
Kiki Narendra sebagai Pak Prabu
Aulia Sarah sebagai Badarawuhi
Review
Setelah beberapa tahun ditunda, akhirnya film ini tayang di Bioskop pada tanggal 30 April 2022 dan tayang juga pada Disney+ pada akhir Agustus
Dari yang gue suka banget pada film KKN di Desa penari adalah sound dan musicnya, karena sound disini memang bener-bener bisa ngagetin dan ga terlalu alay dan music yang diberi pada film ini juga bagus terutama musik gamelan dan musik daerahnya
Set latar pada film ini juga udah lumayan bagus dengan hutan yang begitu terlihat seram dan sepi penghuninya, make-up yang diberikan pada film ini juga cukup solid kok dan keliatan natural. Pada make-up setannya juga bisa bervariasi dan sesuai dengan penggambaran dalam cerita.
Akting para pemain disini yaa cuma ga terlalu buruk sih, tapi karena ada Wahyu film ini jadi berwarna aja karena tingkah laku dia saat melaksanakan KKN dan akting perempuan yang harus bisa menari dengan baik.
Kekurangan dalam film ini ya dalam penceritannya memang terlalu hampa banget dan 1 Jam di awal diisi sama jumpscare yang membuat film ini tidak konsisten dengan cerita, tetapi saat adegan klimaks sampai ending dalam film ini cukup baik sih dan maknanya juga masih ringan.
Alur ceritanya kek loncat-loncat gitu deh, bahkan lebih mending baca thread di twitter atau baca novelnya dibanding nonton filmnya, ya karena banyak adegan penting dalam novel tapi di filmnya kok gaada. dan ini kan film adaptasi ya, tapi kok kek monoton gitu.
Dalam pengambilan gambarnya kok ga begitu bagus ya, cuma bagus di awal aja dan sisanya biasa aja, bahkan pas adegan yang emang gelap tuh kurang keterangan, sudah menjadi penyakit umum sih film horror kurang terang.
yaa kesimpulan dari film ini sih ga terlalu buruk bagi gw, tapi yaudah gitu aja dan agak sedikit mengecewakan. tapi its oke lah masih kebantu tingkah lakunya Wahyu dan musik yang diberikan pada film ini, katanya si mau dibuat versi extended sih dengan menambah adegan 40 Menit dan semoga bisa lebih dikembangkan lagi dari film sebelumnya
So, perspektif orang berbeda-beda ya
Score: 6/10
Penulis: Faisal Ramzy
Comments
Post a Comment