Review Film Inang - Tegang tapi kurang nendang

 Review film Inang

Penulis: Faisal Ramzy

Sinopsis
Menceritakan Wulan yang bekerja di sebuah supermarket sebagai kasir ditinggalkan oleh pacarnya karena pacarnya telah mengetahui soal kehamilan Wulan di luar nikah. Wulan tidak mau ambil jalur aborsi karena Wulan menyanyangi anaknya. Karena Wulan kurang wawasan terhadap di dunia luar, wulan mencari solusi di sebuah situs sosial media yang mengaku menjadi progam ibu hamil atau yang mengatasi perempuan hamil yang sedang menghadapi masalah. Bagaimana kelanjutan dalam kehidupan Wulan bersama keluarga yang tidak dikenal? Yuk di tonton di Bioskop

Film yang gaada setannya
mungkin kalian bosen ga si kalo film horror tuh setan-setan mulu? sama si gue juga bosen. ga semua film horror tuh ada setannya kayak film Perempuan Tanah Jahannam yang dibuat sama Joko Anwar. Film inang ini ga mirip-mirip amat si sama Perempuan Tanah Jahannam, tapi Film inang yang menceritakan mitos Rebo Wekasan. Bukan film setan

Cerita yang kurang nendang tapi bikin tegang
Ini film berdurasi 1 Jam 46 menit, hampir 2 jam. pada babak awal itu ga ada masalah bagi gw si karena masih dikemas dengan rapih dan pada babak awal udah menjanjikan si dengan set latar yang realistis untuk rakyat yang biasa aja. dikejar-kejar utang, banyaknya pengemis, dan rumah kontrakan. tapi, kenapa ya setelah Wulan yang sudah tinggal di rumah keluarga Susanto terkesan lambat dan pada saat ending cuma udah gitu doang? waw... tapi ya walaupun mitosnya kurang nendang tentang inang atau bisa dikatakan Rebo Wekasan. Filmnya ini masih bikin tegang dengan aksi Bergas dan Wulan. Apalagi saat mereka sudah ketahuan ingin kabur dari Rumah Keluarga Susanto. 


Akting Naysilla Mirdad yang Mantap
Akting Naysilla sebagai Wulan bener-bener keren si menurut gw, dialog sama mimik mukanya itu pas banget, apalagi saat Dimas Anggara sebagai Bergas yang suka ngomong bahasa inggris dengan Wulan. Itu wulan kayak lemot dulu pikirannya dan entengnya langsung ngomong "JANGAN PAKE BAHASA INGGRIS, ANJI*G!" Itu satu studio pada ketawa kwkwkw. Memang si ini walaupun kelam tapi masih ada komedi yang bikin gue ketawa. Tapi, gw masi keganggu sama dialog Bergas yang suka ngomong kasar pake bahasa inggris kayak "Fu*k" itu banyak banget dah. Akting Bu Eva juga bener-bener ga kaku banget kayak dari luarnya si polos ya, tapi dalemnya beuh mantep banget si. untuk pemeran lainnya its oke, gaada yang buruk, semuanya bermain dengan totalitas dan gaada yang cuman numpang lewat gitu aja.


Pesan moral yang kuat 
setiap film pasti mempunyai pesan moral, pesan moral yang bisa kita ambil pada film inang adalah kita sebagai orangtua memiliki cara untuk menyayangi anak kita sendiri. karena, anak adalah anugrah yang sangat istimewa bagi sebuah keluarga yang bisa membuat orang tua bahagia. Hal tersebut yang paling banyak didominasi pada film ini. Keluarga Susanto demi menyelamatkan anaknya yaitu Bergas (Dimas Anggara) dari kecelakaan kecil yang membuat Susanto harus membunuh wanita yang sedang hamil. karena Bergas lahir pada hari Rebo Wekasan yang mempunyai arti petaka. Walau terpaksa tapi ini untuk keselamatan anaknya.. tapi ya ga gini juga atuh Susanto kan kasian orang lain yang harus jadi tumbal. Tapi ya pada intinya sayangilah anak dengan cara yang baik

Selain itu juga kita jangan mempercayai pada situs online untuk memasuki suatu forum yang tidak dikenal.
Kesimpulan
Menurut gw si film ini masih bisa dikatakan menarik karena gue udah bosen ama setan dan ceritanya cuma gitu-gitu aja. Akting Naysilla Mirdad itu udah mantap abis sih, tapi beberapa karakter lain yang kurang diusut aja. Rukman Rosadi yang sebagai Susanto itu bisa menghantarkan kengeriannya serta ditambah Bu Eva yang terlihat polos tapi kejam. 

CastNaysila Mirdad, Rukman Rosadi, Dimas Anggara, Lydia Kandou, Muzakki Ramdhan, Pritt Timothy, Rania Putrisari, Totos Rasiti, Ruth Marini, Yusuf Ozkan.

Director: Fajar Nugros

Durasi: 146 Menit

Score 8,5/10

Comments